Daripada Beli Mobil, Mending untuk Pendidikan





PALU, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Palu akan mengalihkan anggaran pembelian mobil dinas 2011 sebesar Rp 5,8 miliar ke sektor pendidikan. Tujuannya agar bidang ini lebih terjangkau oleh masyarakat miskin. Hal itu dikatakan Wali Kota Palu Rusdy Mastura di Palu, Senin (11/7/2011).
"Anggaran itu bisa digunakan untuk membangun gedung atau fasilitas sekolah yang sangat berguna bagi masyarakat," kata Rusdy.
Menurut Rusdy, kondisi kendaraan dinas atau operasional pejabat Pemerintah Kota Palu masih layak pakai, belum perlu diganti. Mantan Ketua DPRD Kota Palu ini mengatakan, dunia pendidikan perlu mendapatkan dukungan tambahan biaya. Apalagi, sekolah menengah kejuruan telah membuka pelajaran perikanan, perkebunan, dan pertambangan. Sejumlah sekolah menengah kejuruan juga telah memasukan pendidikan rotan, rumput laut, perikanan, dan pertambangan dalam kurikulumnya.
Beberapa hari sebelumnya, Kepala Bagian Umum Pemerintah Kota Palu Ridwan Karim mengusulkan akan membeli sejumlah mobil dinas dan operasional senilai Rp 5,8 miliar karena kendaraan yang dipakai saat ini berumur di atas lima tahun. Kendaraan itu diperuntukkan kepada sejumlah pejabat di Pemkot Palu, seperti asisten sekda, staf ahli wali kota, wali kota, dan wakil wali kota.
Kendaraan dinas atau operasional wali kota atau wakil wali kota Palu nantinya memiliki kapasitas mesin sebesar 3.500 cc, sedangkan kendaraan operasional pejabat di bawahnya memiliki daya mesin sebesar 2.500 cc.
Sementara itu, pejabat di tingkat kepala subbagian bisa diusulkan menggunakan sepeda motor untuk operasional kerjanya. Menurut Ridwan, kendaraan operasional yang sudah ada saat ini kondisinya dianggap tidak layak sehingga bisa mengganggu kelancaran dinas.
"Kondisinya seperti hidup segan mati tak mau," katanya.
Menanggapi hal itu, Plt Sekretaris Daerah Kota Palu Aminuddin Atjo mengaku akan melakukan pembenahan secara bertahap dan akan dipikirkan bersama.

0 komentar:

Posting Komentar

Kategori