KOMPAS.com - Pakar Pendidikan Prof Arief Rachman mengatakan, dengan berorganisasi anak juga belajar mengenai kepemimpinan. Terkait dengan kepemimpinan, Arief menegaskan, anak wajib berorganisasi.
"Generasi global memiliki kepemimpinan dalam dirinya. Kepemimpinan dalam diri anak membantunya mengendalikan diri, memiliki keberanian dan mampu berkomunikasi dengan orang lain." lanjut Arief saat ditemui Kompas.com, pekan lalu.
Dalam organisasi, anak belajar memimpin dirinya dengan kebiasaan mengatur diri. Karena di organisasi, anak mendapatkan tugas yang harus diselesaikannya dengan baik. Anak juga dipicu untuk kreatif menciptakan program, dan menjalankan program tersebut sesuai sasaran dan tujuan.
"Kebiasaan dalam berorganisasi inilah yang membentuk karakter kepemimpinan dalam diri anak. Anak tumbuh menjadi pribadi kreatif dan memenuhi kewajibannya dengan baik," jelas Arief.
Kegiatan anak di luar belajar formal juga melatih inisiatif. Anak yang melibatkan dirinya dalam organisasi, akan berusaha menjadi pribadi yang berguna. Inilah sebabnya, anak menjadi pribadi yang berinisiatif tinggi karena ia merasa diperlukan oleh organisasinya.
Anak yang berorganisasi juga cenderung lebih obyektif dalam menilai sesuatu. Ia terbiasa dengan perbedaan dan lebih mudah menerimanya. Anak juga lebih mudah menerima konflik yang biasa terjadi dalam organisasi.
Yang juga penting adalah, anak belajar menumbuhkan kepercayaan terhadap orang lain. Mental positif inilah yang membentuk karakter anak lebih positif.
Dampak
Arief mengatakan, dampak berorganisasi pada anak tak menonjol saat itu, namun akan terpatri dalam dirinya hingga kelak dewasa. Menurutnya, pribadi seperti ini lebih mampu bertahan dalam kehidupan yang kompleks saat anak telah dewasa, yaitu sebagai individu maupun profesional di bidangnya.
"Kebiasaan berorganisasi sejak kecil menjadi modal penting bagi anak untuk terjun di ranah publik kemudian hari, karena berorganisasi seringkali menuntut seseorang untuk menyelesaikan berbagai tugas dalam waktu dan tenaga terbatas," ujar Arief.
Kebiasaan melakukan tugas secara efektif dan efisien, lanjut Arief, terbentuk dalam diri anak saat berorganisasi. Keterampilan seperti ini jelas akan berguna di kemudian hari.
Namun, Arief menambahkan, berbagai manfaat positif berorganisasi itu bisa didapatkan oleh anak dengan syarat, anak harus terlibat aktif, berbaur, dan bergaul di organisasi dengan perasaan senang, bukan paksaan. Dengan begitu, anak bisa mengoptimalkan dirinya dan menuai manfaat atas pilihannya.
"Berikan dukungan kepada anak sedini mungkin untuk berorganisasi. Jika saat ini anak duduk di kursi SMP-SMA, masa ini justru penting dimanfaatkan anak untuk terlibat di organisasi. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih terampil. Beda hasilnya jika anak baru memulai berorganisasi sejak masa kuliah," kata Arief.
0 komentar:
Posting Komentar